Pembangunan merupakan proses terus menerus untuk mencapai kesempurnaan , Pembangunan di Indonesia mencakup berbagai sektor salah satu diantaranya adalah sektor pendidikan.
Peranan sektor pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya tersebut diatas tidak dapat diabaikan. Program pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Demikian pula produk yang dihasilkan oleh dunia usaha merupakan konsumsi masyarakat luas. Dengan demikian proses pelatihan akan memberi arti pada pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Dengan kebijaksanaan Dinas Pendidikan nasional tentang pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai pola utama penyelenggaraan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tamatan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Pembangunan Nasional pada umumnya, dan kebutuhan ketenagakerjaan pada khusunya, sebagai bagian tak terpisahkan dari kebijaksanaan Link and Macth yang berlakuk bagi semua jenis jenjang pendidikan di Indonesia. Munculnya gagasan Link and Macth (keterkaitan dan kesepadanan) ternyata telah membuka peluang bagi pihak pelaksana pendidikan khususnya Pendidikan Menengah Kejuruan untuk memungkinkan bekerja sama dengan Dunia Usaha dalam membina dan mengembangkan potensi di lapangan.
Link and Macth juga memberi kesempatan bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengembangkan kreatifitas belajar pada wahana pendidikan yang lebih realistis. Pihak Sekolah Menengah Kejuruan harus dapat memanfaatkan Dunia Usaha ini sebagai wahana pelatihan yang paling efektif bagi pembentukan ketrampilan dan sikap profesional para lulusan.
Dengan adanya kesepakatan kerjasama antara pihak sekolah dengan Dunia Usaha maka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai persiapan memasuki bursa kerja. Kegiatan Belajar Mengajar seperti ini disebut Pendidikan Sistem Ganda.
Pada prinsipnya Pendidikan Sistem Ganda adalah kerja sama dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri yaitu saling membantu, saling mengisi dan saling melengkapi untuk meraih keuntungan bersama. Selagi Pendidikan Sistem Ganda tidak menjadi beban Dunia Usaha/ Dunia Industri, kerja sama tersebut dapat ditumbuh kembangkan sekaligus sebagai wujud atau peran serta Dunia Usaha/ Dunia Industri dalam pembangunan nasional pada umumnya dan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda khusunya.
Dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan formal sebab secara dinamis tuntutan mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dipengaruhi oleh kualitas gurunya. Perkembangan teknologi di Dunia Usaha dan Dunia Industri sangat pesat maka dirasakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan masih perlu secara dinamis ditingkatkan kemampuannya agar memenuhi kesempatan kerja.
Disadari bahwa penyiapan Sumber Daya Manusia yang tangguh sebagai modal pembangunan yang produktif adalah menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat dan keluarga. Maka dukungan semua pihak untuk menyelenggarakan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan misinya yang diperlukan. Kreatifitas guru dalam mempersiapkan bahan ajar sangat menentukan kebutuhan pengetahuan sebagai kesiapan diri pada peserta didiknya untuk memasuki lapangan kerja dan kehidupan masyarakat dikemudian hari.
Selanjutnya pelaksanaan pendidikan di Dunia Usaha/ Dunia Industri disebut Praktik Kerja Industri yang disingkat PRAKERIN, sedangkan pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah Proses Belajar Mengajar yang disingkat dengan PBM dengan jam-jam pelajaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tandaskan untuk mengambil judul Pengaruh Pelaksanaan Praktik Kerja Industri terhadap Hasil Ujian Akhir Nasional Produktif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kediri.
Peranan sektor pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya tersebut diatas tidak dapat diabaikan. Program pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Demikian pula produk yang dihasilkan oleh dunia usaha merupakan konsumsi masyarakat luas. Dengan demikian proses pelatihan akan memberi arti pada pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Dengan kebijaksanaan Dinas Pendidikan nasional tentang pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai pola utama penyelenggaraan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tamatan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Pembangunan Nasional pada umumnya, dan kebutuhan ketenagakerjaan pada khusunya, sebagai bagian tak terpisahkan dari kebijaksanaan Link and Macth yang berlakuk bagi semua jenis jenjang pendidikan di Indonesia. Munculnya gagasan Link and Macth (keterkaitan dan kesepadanan) ternyata telah membuka peluang bagi pihak pelaksana pendidikan khususnya Pendidikan Menengah Kejuruan untuk memungkinkan bekerja sama dengan Dunia Usaha dalam membina dan mengembangkan potensi di lapangan.
Link and Macth juga memberi kesempatan bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengembangkan kreatifitas belajar pada wahana pendidikan yang lebih realistis. Pihak Sekolah Menengah Kejuruan harus dapat memanfaatkan Dunia Usaha ini sebagai wahana pelatihan yang paling efektif bagi pembentukan ketrampilan dan sikap profesional para lulusan.
Dengan adanya kesepakatan kerjasama antara pihak sekolah dengan Dunia Usaha maka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai persiapan memasuki bursa kerja. Kegiatan Belajar Mengajar seperti ini disebut Pendidikan Sistem Ganda.
Pada prinsipnya Pendidikan Sistem Ganda adalah kerja sama dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri yaitu saling membantu, saling mengisi dan saling melengkapi untuk meraih keuntungan bersama. Selagi Pendidikan Sistem Ganda tidak menjadi beban Dunia Usaha/ Dunia Industri, kerja sama tersebut dapat ditumbuh kembangkan sekaligus sebagai wujud atau peran serta Dunia Usaha/ Dunia Industri dalam pembangunan nasional pada umumnya dan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda khusunya.
Dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan formal sebab secara dinamis tuntutan mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dipengaruhi oleh kualitas gurunya. Perkembangan teknologi di Dunia Usaha dan Dunia Industri sangat pesat maka dirasakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan masih perlu secara dinamis ditingkatkan kemampuannya agar memenuhi kesempatan kerja.
Disadari bahwa penyiapan Sumber Daya Manusia yang tangguh sebagai modal pembangunan yang produktif adalah menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat dan keluarga. Maka dukungan semua pihak untuk menyelenggarakan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan misinya yang diperlukan. Kreatifitas guru dalam mempersiapkan bahan ajar sangat menentukan kebutuhan pengetahuan sebagai kesiapan diri pada peserta didiknya untuk memasuki lapangan kerja dan kehidupan masyarakat dikemudian hari.
Selanjutnya pelaksanaan pendidikan di Dunia Usaha/ Dunia Industri disebut Praktik Kerja Industri yang disingkat PRAKERIN, sedangkan pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah Proses Belajar Mengajar yang disingkat dengan PBM dengan jam-jam pelajaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tandaskan untuk mengambil judul Pengaruh Pelaksanaan Praktik Kerja Industri terhadap Hasil Ujian Akhir Nasional Produktif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kediri.
0 Response to "PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP HASIL UJIAN AKHIR NASIONAL PRODUKTIF DI SMK NEGERI 2 KEDIRI (PEND-32)"
Post a Comment