PENGARUH INTERAKSI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA..... (PEND-51)

Lembaga pendidikan yang lebih tinggi berpendapat bahwa rendahnya kualitas out put adalah akibat dari masukan (input) yang diterima kualitasnya rendah. Sumber lain menyatakan bahwa daya serap siswa terhadap pelajaran yang diberikan di sekolah masih sangat rendah. Prosentase daya serap pada tingkat sekolah dasar adalah 59% dari bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh murid sekolah dasar, sedangkan pada tingkat SLTP dan SLTA lebih rendahnya lagi daya serapnya yaitu 58% (Dirjen Dikdasmen 1983 : 3 ). Rendahnya daya serap siswa mungkin penyebab utamanya adalah strategi yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar kurang memadai atau kurang tepat.



Matulada (1989 : 4 ) menyatakan bahwa rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh mutu tenaga kependidikan yang masih rendah dan kurang memadai.
Radikun (1989) menyatakan bahwa rendahnya kualitas pengajar disebabkan pengajaran yang kurang efektif, kurang efisien dan kurang membangkitkan siswa untuk belajar.
Teknologi pembelajaran adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan – pemecahan masalah dalam situasi dimana keiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol ( AECT 1978 : 3)
Dalam teknologi pembelajaran, cara pemecahan masalahan berupa komponen system pembelajaran (instruksional) yang telah disusun dalam fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan, serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajaran yang lengkap. Komponen – komponen itu meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar. Proses analisis masalah dan mencari cara pemecahan masalah, implementasi pemecahan itu diidentifikasi melalui fungsi pengembangan yang meliputi riset – teori, desain, produksi, evaluasi, pemilihan, pemanfaatan, penyebarluasan. Dalam kaitan ini, penelitian ini merupakan bagian dari teknologi pembelajaran dimana pemberian pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu teknik, yang merupakan bagian dari komponen system pembelajaran, yang digunakan oleh peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran, khususnya terkait dengan masalah kualitas proses belajar mengajar.
Salah satu cara belajar mengajar yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan adalah menggunakan pendekatan (teknik) tertentu dalam belajar mengajar, karena pendekatan dalam belajar mengajar pada hakekatnya merupakan suatu upaya dalam mengembangkan keaktifan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru.

Pada dasarnya pendekatan dalam belajar mengajar adalah melakukan proses belajar mengajar yang menekankan pentingya belajar melalui proses mengalami untuk memperoleh pemahaman. Pendekatan ini mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar yang diinginkan.

Hill (1980) bahwa pendekatan keterampilan proses dilakukan sebagai interaksi antara guru dan siswa yang dipakai untuk merespon siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. Anderson dan Faust (1973 : 270 – 295) mengemukakan bahwa pendekatan keterampilan proses yang diberikan kepada siswa akan mendorong siswa belajar apabila pemberian informasi itu dapat menjelaskan kekurangan siswa sekaligus memberi petunjuk agar siswa dapat memperbaiki kekurangannya.

Rocklin dan Thomson (1979) bahwa pendekatan keterampilan proses adalah pemberian informasi kepada siswa tentang pemahamannya dalam mengerjakan test atau latihan setelah menyelesaikan suatu pokok bahasan yang diberikan oleh guru setelah selang waktu tertentu. Pemahaman atas keberhasilan terhadap hasil kerja yang dilakukannya akan memberikan rasa kepuasan tersendiri bagi siswa.

Benne dkk (1975) bahwa dengan pemberian pendekatan keterampilan proses, siswa akan mengetahui kesalahan dan kekurangan, dan mengetahui penilaian atau komentar , yang diberikan oleh guru tentang tampilan siswa dalam mengerjakan test atau latihan. Pendekatan keterampilan proses itu dapat berfungsi sebagai perbaikan atau penguat. Pendekatan keterampilan proses berfungsi sebagai perbaikan atau penguat apabila memberikan informasi kepada penerima pendekatan keterampilan proses tentang bagian – bagian mana dari perbuatan atau tingkah laku penerima pendekatan keterampilan proses kurang atau tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Gagne (1975 : 43) mengemukakan bahwa pendekatan keterampilan proses, merupakan suatu proses penguatan , sedangkan penguatan itu penting sekali bagi siswa, khususnya dalam kaitannya dengan belajar.

Pencapaian tujuan belajar akan menjadi semakin mantap, jika siswa aktif dalam proses belajar, misalnya dalam diskusi tentang hasil belajar yang telah dicapainya. Masilh banyak guru yang kurang memperhatikan pendekatan keterampilan proses hasil belajar dalam mengerjakan soal latihan kepada siswanya, jadi bukan hanya sebatas memberikan skor yang dicapai siswa, tetapi guru juga harus memberikan komentar tentang hasil pekerjaan setiap siswa. Pendekatan keterampilan proses adalah merupakan salah satu teknik untuk membuat siswa termotivasi mempelajari kembali kegagalannya dalam mengerjakan test atau latihan soal.

Cardelle (1985 : 162 – 173) menyatakan bahwa dengan adanya latihan yang diberikan kepada siswa akan mempermudah siswa belajar, apabila guru memberikan pendekatan keterampilan proses dan penjelasan terhadap pekerjaan , dengan pemberian informasi yang jelas tentang kekurangan itu , maka siswa akan melakukan perbaikan tentang kekurangannya.


jurnal tesis pendidikan ipa 


j

0 Response to "PENGARUH INTERAKSI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA..... (PEND-51)"

Post a Comment